Sistem Sonar

Sistem sonar merupakan teknologi navigasi yang terinspirasi dari ekolokasi kelelawar dan lumba-lumba

Semen Ramah Lingkungan

Semen yang terinpirasi dari zat penyusun terumbu karang

Panel Surya Super

Panel Surya Super Terinpirasi Dari Bentuk Mahkota Bunga

Helikopter

Helikopter Terinspirasi Dari Capung

Reaktor Fusi Nuklir

Reaktor Fusi Nuklir Terinspirasi Dari Matahari

Robot Pendeteksi Polusi

Robot pendeteksi polusi yang terinpirasi dari ikan

Sunday, 28 July 2013

Robot Pendeteksi Polusi Yang Terinspirasi Dari Ikan

          Ketika sebuah tim ilmuwan Inggris yang diperlukan untuk menempatkan robot ke  laut untuk menguji tingkat polusi, mereka menyadari bahwa tidak ada yang akan mampu mengarungi perairan lebih baik daripada ikan. Jadi mereka merancang robot ikan dengan koneksi otonom wi-fi tersambung, robot hidup seperti ikan yang dilengkapi dengan sensor kimia yang dapat mendeteksi sumber polutan berbahaya di dalam air .Robot ikan yang mengirimkan informasi yang mereka kumpulkan untuk pusat kontrol sedangkan pengisian ulang baterai dilakukan di sebuah "hub pengisian",yang dirilis ke perairan di pelabuhan Spanyol dari Gijon pada tahun 2010.

Reaktor Fusi Nuklir Yg Terinspirasi Dari Matahari

           
     Reaktor fusi nuklir merupakan terobosan baru untuk mengurangi emisi radioaktif dari reaktor nuklir karena memanfaatkan reaksi fusi nuklir yang emisi radioaktifnya sangat rendah, sehingga lebih ramah lingkungan daripada reaktor nuklir konvensional yang sangat berbahaya bila terjadi kebocoran,namun hal ini sangat sulit dilakukan di bumi karena memerlukan suhu yang sangat tinggi hingga jutaan derajat celcius,    sehingga tidak satupun penampang yang bisa menahannya.
                                     

          Pada tahun 1998, Amerika,Eropa dan Rusia membangun sebuah reaktor fusi nuklir yang prinsip    kerjanya sama seperti matahari. Penampang terbuat dari pipa logam yang melingkar. Di dalam    penampang terdapat ruang vakum yang berfungsi untuk mengurangi panas yang disebabkan oleh reaksi thermonuklir sehingga tidak melelehkan dinding reaktor, sedangkan diluar penampang terdapat magnet disekelilingnya yang berfungsi untuk menjaga posisi plasma tetap didalam ruang vakum sehingga tidak merambat akibat dari gaya tarik magnet yang kuat, sama seperti matahari. Gaya gravitasi matahari sangat kuat sehingga plasma matahari tidak menyebar.
    
  
  
     












Helikopter Terinspirasi Dari Capung

Helikopter merupakan pesawat udara yang didesain untuk lepas landas atau mendarat secara vertikal,hal ini disebabkan karena sayap helikopter yang berbentuk baling-baling yang ketika berputar akan mendorong udara ke bawah hingga helikopter mampu lepas landas secara vertikal .Baling-baling helikopter tersusun dari 2 pasang plat logam yang ditempatkan secara diagonal,  sama seperti sayap capung yang memiliki 2 pasang sayap diagonal,berkat bentuk
sayap yang diagonal ini helikopter mempunyai kemampuan manuver terbang yang lebih hebat dari  pesawat bersayap tetap .Helikopter dapat mendarat ditempat yg tidak terlalu luas asalkan muat untuk luas rotornya, sama seperti capung yang dapat mendarat pada batang yang tipis

Panel Surya Super Yang Terinspirasi Dari Bunga

             
         Para peneliti telah mengambil inspirasi dari alam untuk menciptakan pemusat surya berbentuk bunga, yang akan merevolusi tenaga surya. Sistem radikal ini menggunakan serangkaian cermin untuk mengkonsentrasikan sinar matahari pada 'chip converter'.

          Para ahli mengatakan sebuah panel surya 'bunga' dapat menyediakan energi di lokasi terpencil. Para ilmuwan berharap proyek ini bisa mengembangkan sistem fotovoltaik murah yang dapat mengumpulkan 80 persen dari radiasi yang masuk dan mengubahnya menjadi energi yang berguna.

           Sistem yang diusulkan ini dapat dibangun di mana saja sebagai energi yang berkelanjutan. Sistem purwarupanya akan menggunakan parabola besar, terbuat dari banyak cermin, yang melekat pada sebuah sistem pelacakan yang menentukan sudut terbaik berdasarkan posisi matahari.
Setelah selaras, sinar matahari akan dipantulkan cermin ke beberapa penerima berpendingin cair microchannel dengan chip fotovoltaik. Setiap 1x1 sentimeter chip dapat mengkonversi 200-250 watt listrik, rata-rata delapan jam sehari di daerah dengan pancaran matahari.

            Minggu ini terungkap hibah sebesar US$ 2,4 juta selama 3 tahun dari Komisi Swiss untuk Teknologi dan Inovasi yang diberikan kepada para ilmuwan di IBM Research, Airlight Energy, pemasok teknologi tenaga surya, ETH Zurich, dan Interstate University of Applied Sciences Buchs NTB.
Mereka akan meneliti dan mengembangkan proyek, yang dikenal sebagai sistem High Concentration PhotoVoltaic Thermal (HCPVT) ekonomis. Dalam sistem ini seluruh penerima menggabungkan ratusan chip dan menyediakan 25 kilowatt daya listrik.

Saturday, 27 July 2013

Semen Ramah Lingkungan Yang Terinspirasi Dari Terumbu Karang

     Kini polusi udara bisa dikurangi berkat terobosan terbaru dari Calera Corporation yaitu "Teknologi Calera"yang mampu mengubah CO2 menjadi bahan baku semen,yang terinspirasi dari terumbu karang. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan CO2 dari pabrik-pabrik kemudian diproses di tabung penyerapan, sehingga menghasilkan oksigen dan menyisakan karbon yang kemudian direaksikan dengan senyawa karbonat,sehingga terbentuklah senyawa bikarbonat.Senyawa bikarbonat tersebut dielektrolisis dengan senyawa garam lain  untuk menghasilkan bahan baku  yaitu CaCO3 dan MgCO3, sama halnya dengan zat magnesium dan  ultrastruktur kalsium pada terumbu karang. Selain itu emisi CO2 semen ini jauh lebih rendah daripada semen konvensional yang beredar dipasaran,sehingga semen ini dijuluki sebagai semen hijau. Berikut adalah gambar proses daur CO2 menjadi semen
                 




Friday, 26 July 2013

Sistem Sonar Yang Terinspirasi Dari Ekolokasi Kelelawar Dan Lumba-Lumba

 
Kemunculan sistem sonar tak lepas dari rintisan tokoh seperti Daniel Colloden, yang pada tahun 1822 untuk pertama kalinya menggunakan lonceng di bawah permukaan air untuk menghitung cepat rambat suara di bawah air di Danau Geneva, Swiss. Penelitian ini kemudian diikuti oleh Lewis Nixon, yang pada tahun 1906, telah menemukan sebuah alat pendengar bertipe sonar pertama yang digunakan untuk mendeteksi puncak gunung es. Studi terhadap sonar semakin ramai pada saat Perang Dunia I, yakni ketika adanya kebutuhan untuk bisa mendeteksi kapal selam U Boat milik AL Jerman. Dalam perkembangannya, dibuatlah sistem sonar pertama yang mampu untuk mendeteksi adanya kapal selam di bawah air oleh Paul Langevin pada tahun 1915. Ia menggunakan sifat-sifat piezoelektrik kuartz untuk merancang sistem sonar tersebut. Meskipun ia tidak terlibat lebih jauh dalam upaya perang, karya Langevin ini sangatlah berpengaruh dalam desain sonar.
Secara sederhana, prinsip kerja sonar dapat dijelaskan sebagai berikut : sebuah kapal memancarkan sinyal Ultrasonik ke dalam air, maka pantulan dari sinyal tersebut akan menimbulkan efek gema dan akan dipantulkan kembali kepada sistem penerima . Kemudian sistem penerima tadi akan melakukan proses kalkulasi mengenai jarak objek dari lokasi kapal dan juga informasi-informasi lainnya, seperti pemetaan bawah air. Dari skema proses di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem sonar terdiri dari sebuah pemancar (transmiter), transducer, penerima (receiver), serta sebuah layar monitor sebagai penampil hasil output, prosesnya sama seperti ekolokasi pada lumba-lumba dan kelelawar.



            Sistem sonar banyak dimanfaatkan di berbagai bidang, seperti pada bidang kelautan digunakan
      mengetahui posisi karang atau gunung es, agar kapal tidak menabraknya juga digunakan AL untuk
      mendeteksi kapal selam musuh.Di bidang kedokteran Sonar dikenal sebagai Ultrasonografi atau USG.
      USG lebih aman digunakan dalam mendeteksi penyakit daripada sinar X yang menggunakan radiasi
      elektromagnetik, sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi keadaan janin dalam kandungan.